ASI, Sahabat Ibu dan Anak Oleh : Arie Sulistyowati, MD - Rotterdam Menjadi ibu adalah sebuah pengalaman baru yang sangat berbeda bagi seorang wanita. Apalagi baru menjadi ibu, banyak hal baru pula yang harus dipelajari yang mungkin tidak pernah didapatkan di bangku sekolah. Salah satu pengalaman baru tersebut adalah menyusui bayi. ASI adalah makanan terbaik untuk bayi. Tulisan ini sering kita dapatkan di bagian belakang kaleng susu formula. Tidak dapat dipungkiri bahwa dari segala segi, ASI memang lebih superior daripada susu formula merk apapun di dunia. Banyak penelitian ilmiah yang telah membuktikan hal ini. ASI meningkatkan IQ anak Siapa sih yang tidak menginginkan anak yang cerdas dan memiliki prestasi bagus di sekolah? Caranya ternyata simple, susui bayi anda. Lebih dari 20 penelitian telah dihasilkan untuk menelaah masalah ini. Ternyata bayi yang memperoleh ASI memiliki IQ 5 point lebih tinggi daripada yang memperoleh susu formula. Hal ini tidak hanya semata-mata disebabkan oleh nutrisi ASI tersebut, 40%nya diperkirakan karena terjalinnya ikatan ibu dan anak. Perasaan aman dan nyaman yang dirasakan sejak dini ternyata turut mempengaruhi perkembangan otak bayi.
Bayi yang disusui minimal hingga 6-8 bulan menunjukkan peningkatan yang paling bermakna, sedangkan bayi yang disusui kurang dari 2 minggu tidak menunjukkan peningkatan IQ sama sekali. Iutlah mengapa WHO menganjurkan ASI eksklusif hingga 6 bulan. Bye…bye…penyakit Bayi adalah makhluk yang paling rentan terhadap penyakit, terutama penyakit infeksi. Salah makan sedikit, kena diare. Anggota keluarga ada yang batuk, ketularan batuk. Pergi ke dokter sudah menjadi acara bulanan karena seringnya sang buah hati sakit. Cara pencegahan dini?
Susui bayi anda. Salah satu jurnal ilmiah kedokteran ternama, the Lancet, pada tahun 2000 mempublikasikan penelitian WHO yang menyebutkan bahwa ASI melindungi bayi, terutama diare dan infeksi saluran pernapasan atas (ISPA). Dua penyakit yang paling sering diderita bayi dan anak-anak.
ASI juga memberikan perlindungan dari berbagai macam penyakit infeksi seperti infeksi telinga (orang awam lebih familiar dengan congekan), infeksi kulit (eksim) sampai radang paru-paru atau pneumonia. Perlindungan ini dinayatakan bermakan bila bayi disusui minimal selama 6 bulan. Bagi anda yang memiliki asma atau riwayat alergi lainnya, harus menyusui bayi anda secara eksklusif (tanpa tambahan susu formula apapun) untuk menghindari terjadinya asma pada anak anda kelak. Para peneliti di Australia yang meneliti lebih dari 2000 anak, menyebutkan bahwa bayi yang diberi ASI eksklusif selama 4 bulan memiliki resiko lebih rendah untuk menderita asma, minimal hingga usia 6 tahun. Bayi prematur…bagaimana? Bila bayi anda lahir lebih cepat (premature) atau memiliki berat lahir rendah (kurang dari 2500 kg) maka ASI adalah perlindungan utama untuk perkembangan bayi anda selanjutnya. Salah satu penelitian di Amerika menyebutkan bahwa jumlah bayi prematur yang diberi susu formula dan menderita penyakit infeksi 2 kali lebih banyak daripada yang diberi ASI. Bahkan diketahui bahwa tekanan darah remaja yang dulunya mendapat susu formula lebih tinggi dibandingkan remaja yang saat bayi mendapat ASI. Tekanan darah yang tinggi sejak usia muda merupakan faktor resiko bagi berbagai macam penyakit, seperti jantung dan stroke. ASI cegah kanker Pada tahun 1999, Journal of the National Cancer Institute mempublikasikan sebuah penelitian terhadap lebih dari 2200 anak yang menyebutkan anak yang diberi ASI saat bayi memiliki resiko terjangkit leukaemia (kanker darah) 21% lebih rendah daripada anak yang tidak pernah diberi ASI sama sekali. Bahkan, semakin lama diberi ASI, semakin besar perlindungan anak terhadap kanker.
Tidak hanya anak yang terlindungi dari kanker. Pemberian ASI juga memperkecil resiko wanita menderita kanker payudara 20% hingga 50%. Kanker payudara merupakan penyakit kanker urutan pertama bagi wanita di seluruh dunia. Stres….no way! Stres dipengaruhi hormon, apalagi pada wanita, hal itu sudah sama-sama kitga tahu. Menyusui mengurangi stress pada ibu? Hmm….nanti dulu, belum tentu kita semua tahu. Stress saat memiliki anak lebih banyak terjadi pada ibu baru. Kemungkinan karena perubahan total serta tugas dan tanggung jawab baru terhadap bayi membuat ibu baru mengalami stress, bahkan depresi, terutama bagi yang belum memiliki pengalaman mengurus bayi. Ternyata, menyusui dapat membuat hormon stress berkurang dan tekanan darah lebih rendah sehingga tubuh kita lebih rileks dan pikiran lebih tenang.
Perkembangan mental anak Sudah banyak terbukti bahwa ASI tidak hanya bermanfaat secara fisik tetapi juga bagi perkembangan mental bayi. Perasaan tenang, aman dan nyaman yang dirasakan bayi pertama kali didapatkan saat dia sedang menyusui. Apalagi yang diinginkan bayi selain makanan (ASI) dan dekapan hangat seorang ibu? Kestabilan emosi sejak dini akan memberikan efek positif bagi perkembangan mental anak berikutnya. Menjalin hubungan ibu-anak yang paling mesra adalah pada saat menyusui. Percayalah, tidak ada satu hal apapun yang dapat menggantikannya dengan kualitas yang sama.
Sebuah survey menyebutkan bahwa dari seluruh wanita yang memiliki anak, hanya 60% yang pernah menyusui bayinya. Dan hanya 15% yang bertahan hingga 1 tahun. Sekarang, terserah anda, ingin masuk yang 60% atau 40%.
Ingin mendapatkan anak yang sehat, IQ tinggi dan EQ yang baik? Susui bayi anda!
ARCHIVES
January 2005
February 2005
March 2005
April 2005
May 2005
June 2005
July 2005
August 2005
September 2005
October 2005
November 2005
December 2005
January 2006
February 2006
March 2006
April 2006
May 2006
June 2006
July 2006
August 2006
September 2006
October 2006
January 2007
February 2007
March 2007
April 2007
May 2007
June 2007
July 2007
August 2007
September 2007
October 2007
November 2007
December 2007
April 2008
June 2008
August 2008
September 2008
July 2009
September 2009
January 2010
May 2010
June 2010
July 2010
December 2010
